sumber : unsplash.com |
Seperti itulah kira-kira bentuk pertanyaan yang sejujurnya terlalu menyakitkan bagiku, untuk seorang jomblo yang berusaha menjadi lebih baik dijalanNya (Jomblo Fisabilillah).
Disaat kedua kaki ini melangkah menuju acara pernikahan teman, sahabat, atau kerabat
Ataukah ketika silaturahim ke rumah tetangga di hari raya
Tolong, aku mohon jangan menghadirkan pertanyaan itu untuk ku.
Sebenarnya, siapa yang tak ingin menikah?
Aku juga menginginkannya
Hanya saja Allah belum membuat harapan sakral itu menjadi nyata.
Saat dirimu mengatakan "Jomblo" tepat dihadapanku yang mencoba untuk bersabar menghadapi sebutan yang wajar namun berbunyi sebuah hinaan?
Mengapa engkau tidak membantuku untuk menghapus status ku sebagai jomblo menuju istri ataukah suami?
Dari pada terlalu bersemangat mengucapkan hal sia-sia?
Lebih baik jika kau juga turut menjadi perantara sebagai pencarian jodohku
Maaf, aku kadang bawa perasaan melihatmu berbahagia karena telah bersanding dengan kekasih halal
Aku hanya bisa membayangkan bagaimana jika aku merasakan hal yang sama?
Senang? Bahagia?
Ma syaa Allah, cukup diri ini berkata : nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?
Separuh agama telah lengkap atas izinNya
Kehidupan yang baru telah dimulai.
Jadi sekali lagi, jangan menyakiti hatiku
Berkat sebuah pertanyaan yang bagimu biasa-biasa saja
Namun itu terlalu luar biasa untuk ku.
KAMU KAPAN NIKAH?
Diganti menjadi SEMOGA KAMU CEPAT NIKAH.
Ucapannya menjadi lebih enak didengar
Dan aku tinggal meng-Aamiin-kannya
Toh, ucapan itu adalah sebuah do'a.
Oleh : @amliahrh