Sementara Kaori, gadis pindahan yang memiliki sikap dingin
dan enggan bergaul dengan teman lainnya. Hal itu dikarenakan, ia memiliki
penyakit amnesia disosiatif sehingga membuat orang tuanya melarang ia berteman
dengan siapa pun. Setiap hari senin ingatan Kaori akan mengilang, seperti
di-reset kembali. Bahkan setelah bertemu dengan Hase, pada hari senin ia akan
lupa kembali.
Segala cara Hase lakukan, mulai dari membantunya membawa
buku ke perpustakaan, menghampiri makan siang, bahkan rela bertukar buku harian
setiap hari dan menuliskan salam perkenalan berulang kali. Hase tidak ada
bosan-bosannya untuk dapat berteman dengan Kaori. Ia sudah ditolak lebih dari
tiga kali, tetapi terus mencoba dan akhirnya berhasil. Kaori pun akhirnya luluh
dan mau bertukar buku harian.
Gram Union |
Namun, suatu hari sebuah peristiwa di masa lalu Kaori
kembali muncul, yaitu teka-teki mengapa Kaori bisa terkena amnesia disosiatif
dan hadirnya Hajime Kujo, cinta pertama Kaori.
Konflik pun dimulai. Kujo terus-terusan mengatakan bahwa
Kaori adalah seorang penghianat, sehingga membuat dirinya pingsan dan sering
merasa pusing karena harus flashback. Kembali
mengingat peristiwa lampau memang berat bagi penderita amnesia, tak heran bila
Hase selalu berusaha melindungi dan menghibur Kaori.
Klimaksnya, seorang gadis mendatangi Kaori usai festival dan
mengaku bahwa ia lah penyebab mengapa Kaori bisa sampai terkena amnesia. Ia
juga meminta maaf atas sikapnya dan teman-temannya kala mereka masih satu sekolah.
Di sinilah ingatan Kaori mulai kembali muncul, termasuk tentang Kujo.
Merasa tugasnya selesai, Hase pun bersiap diri bila Kaori
meninggalkan dirinya. Bahkan ia menangis tersedu-sedu sambil membuang buku
harian mereka berdua di depan bara api. Rupanya, selama ini ia hanya menanggung
beban sendirian.
Benar saja, usai musim dingin kedua, Kaori benar-benar lupa
akan sosok Hase, pria yang selama ini membuatnya tersenyum, melindungi, bahkan
menghiburnya di kala sedih. Sebaliknya, ia justru mengingat Kujo. Kaori dan
Kujo bahkan berangkat ke sekolah dan pulang bersama. Hase pun hanya tertunduk
lesu melihat keduanya. Ia tak berdaya melawan takdir. Tiba-tiba saat ia hendak
beranjak pergi, sahabatnya bernama Saki menyodorkan payung sembari
mengungkapkan perasannya, tetapi Hase menolak.
Hase pun berlari sambil menangis di tengah derasnya hujan.
Ia berusaha meluapkan kesedihannya.
Di film ini, segala sesuatunya diatur senatural mungkin
sehingga terlihat tampak nyata. Bahkan jika kamu melihatnya sendirian akan merasa
iba pada sosok Hase. Sebagai pria yang berjuang mati-matian hanya untuk menjadi
teman seorang gadis, tetapi harus mundur oleh takdir. Ia berusaha tegar dan
bersikap biasa saja tetapi sebenarnya sedang terluka.
Di akhir adegan, Hase masih belum menyerah dan menghampiri
Kaori di hari kelulusan untuk mendapatkan kata-kata perpisahan darinya. Siapakah yang akan dipilih Kaori? Kamu bisa
melihatnya lebih lanjut di dalam film.