Usaha kuliner merupakan salah satu minat dan bisnis yang
paling digemari sekaligus menjanjikan bagi para wirausahawan. Salah satu
faktornya adalah karena makanan selalu dibutuhkan oleh orang setiap hari.
Apalagi para pecinta kuliner di dalam negeri sangat banyak jumlahnya.
Tidak hanya itu, peminat kuliner dari kelompok wisatawan
mancanegara juga bertambah seiring munculnya kawasan wisata di berbagai belahan
pulau Indonesia, bahkan deretan makanan tradisional Tanah Air sudah berhasil
melanglang buana hingga Eropa. Beberapa pengusaha juga sudah sukses mendirikan
usaha di luar negeri.
Nah, bagi kamu yang pengen meneladani jejak sukses mereka,
tidak ada salahnya memerhatikan 5 hal di bawah ini!
Posisi Tempat
Sebelum membangun dan membuat usaha di bidang kuliner, ada
baiknya mempertimbangkan letak dan posisi bangunan. Coba lihatlah di
sekelilingnya, apakah dekat dengan sebuah sekolah, kos-kosan, hotel,
perbelanjaan lain, dan sejenisnya atau tidak.
Tempat yang paling strategis menentukan jumlah pengunjung.
Kalau tempatnya enak untuk parkir, dekat dengan sebuah
instansi tentu akan meningkatkan penjualan. Sebaliknya, jauhi tempat yang sulit
untuk dijangkau atau lokasi sekitarnya kotor dan berbau tidak sedap. Lokasi
sulit bisanya berada di persilangan jalan dan sulit bagi kendaraan untuk
menyeberang.
Menu yang disuguhkan
Pengen bikin usaha ramai dan lain dari yang lain? Maka harus
ciptakan inovasi dan modifikasi yang baru serta masih fresh. Terpenting rasa dan tampilan sangat menggugah selera makan,
juga bagus saat difoto. Sebab, anak zaman sekarang memang paling suka
memperlihatkan makanan-makanan unik yang mereka coba lalu di-posting ke media
sosial. Tujuannya sih untuk menaikkan eksistensi diri, perbanyak followers, dan
tentu saja passion.
Bukan hanya itu, menu paling sehat adalah paling baik bagi
pelanggan. Kamu dapat manfaat, pelanggan juga sehat. Jadi sama-sama untung
bukan?
Selain posisi tempat, tema kafe atau kedai yang instagramable juga lebih disukai anak muda saat ini. Apalagi kalau bukan untuk ekis? hehe.
Selain posisi tempat, tema kafe atau kedai yang instagramable juga lebih disukai anak muda saat ini. Apalagi kalau bukan untuk ekis? hehe.
Ahli Gizi
Nggak ada salahnya kamu mendatangkan dan membayar ahli gizi
untuk menciptakan suatu produk yang sehat dan berkelas. Usaha kecil nggak
masalah, tetapi pelayanan tetap terbaik!
Namun, bagaimana kalau modal tidak mencukupi? Mudah saja,
kamu bisa membaca banyak informasi dari jurnal dan penelitian melalui sebuah
internet lalu kombinasikan dengan baik. Biaya minim, tetapi akal dan kerja
keras harus tetap jalan bukan?
Bentuk Promosi
Untuk mempublikasikan makanan yang ingin kamu perkenalkan
pada masyarakat atau calon pembeli, maka harus gencar melakukan promosi. Harus
rutin dan konsisten, sebab bagian ini menjadi pintu pembuka bagi terkenalnya
kafe atau kedai yang kamu bangun.
Kamu bisa mempromosikan melalui media sosial dan undang
teman untuk menyukainya. Selain itu, supaya lebih maksimal dapat memanfaatkan
tawaran iklan dari media sosial seperti Facebook dan Twitter, serta Instagram.
Jangan lupa, tampilkan foto terbaik dari produk yang ingin
kamu perkenalkan disertai judul dan penjelasan yang menarik.
Modal
Semua orang yang membuka usaha berkeinginan supaya mereka
mampu ‘balik modal’ dan tidak gagal di awal membangun usaha. Bahkan tidak ada
orang di dunia ini yang ingin terlilit utang. Oleh karena itu, sebisa mungkin tidak
berhutang pada bank dan rentenir. Selain dikenakan biaya administrasi, kamu
juga bakalan terkena bunga (riba), sehingga risikonya lebih besar.
Lalu gimana dong? Kumpulkan modal dari gaji kamu bekerja dan
mulai membuka usaha kecil-kecilan. Banyak usaha besar saat ini bermula dari
modal ratusab ribu, tetapi karena mereka menawarkan produk yang bagus, meng-update
inovasi dan pelayanan, serta promosi yang konsisten maka peluang untuk sukses
juga kian besar. Jadi jangan malu untuk berjualan dari bawah, karena hal besar
kerap tercipta dari yang terkecil.